Sabtu, 12 Oktober 2024 |
18:34 wib: Dilaporkan Dugaan Politik Uang, Nanang Supriatna dan Tim Kuasa Hukumnya Berikan Klarifikasi ke Bawaslu Kabupaten Serang 20:36 wib: Andika-Nanang Paparkan 13 Program Unggulan di Hadapan Kader Banteng Kabupaten Serang 19:49 wib: Grup 1 Kopassus Terima Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha dari Presiden RI 23:15 wib: Lanjutkan Tatu, Andika Akan Tambah Kuota Beasiswa Kuliah 20:05 wib: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Mengucapkan Dirgahayu Provinsi Banten ke 24 Tahun 17:22 wib: Dukung Andika-Nanang, Pendekar Banten Kabupaten Serang: Pilih Pemimpin Jangan Coba-coba 17:17 wib: Disporapar Kabupaten Serang Gelar Kejuaraan Tarkam Kemenpora 2024 18:36 wib: Pemerintah Perlu Pilih PLTU yang Cocok untuk Adaptasi CCS 06:30 wib: GEMA Tangsel Dukung Airin-Ade Jadi Gubernur dan Wagub Banten 2024-2029 11:50 wib: Ini 13 Ruas Jalan Ex-Kabupaten dan Kota yang Dibangun Dinas PUPR Banten

Warga Bayah Kembali Setop Angkutan Material Pabrik Semen Merah Putih

Publisher: Admin Web Dibaca: 66161 Pengunjung

Bantenku.com, Bayah– Sejumlah warga di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, kembali melakukan aksi protes terkait keberadaan kerusakan infratsruktur jalan yang disebabkan oleh aktivitas kendaraan perusahaan Semen Merah Putih milik PT Cemindo Gemilang yang ada di wilayah mereka. Aksi ini dimulai sekitar pukul 14.00 Wib, Senin (29/9/2014) siang dan masih berlangsung hingga sore tadi.

Pantauan Bantenku.com di lapangan, sekitar 50 warga menjalankan aksinya di ruas jalan Bayah-Cibareno tepatnya di kampung Purwodadi, Desa Pamubulan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Banten. Warga pun menghentikan paksa sekitar 100 kendaraan dum truk yang mengangkut material pabrik  semen yang melintas di lokasi aksi.

“Perusahaan semen telah semena-mena kepada kami. Menggunakan jalan umum dan merusaknya untuk kepentingan perusahaan, namun tidak pernah memperbaikinya. Sementara kami selalu dirugikan dengan jalan yang rusak dan berdebu,” teriak sejumlah warga yang ditemui di lokasi aksi.

Warga mengaku kecewa terhadap pemerintah setempat, yang terkesan membiarkan kondisi jalan yang rusak. Warga pun menuding, pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah karena adanya konspirasi antara pihak perusahaan dengan pemerintah.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah warga masih menahan paksa sejumlah kendaraan milik perusahaan semen merah putih. Sementara, beberapa perwakilan pendemo sedang melakukan pertemuan dengan perusahaan. (Rian)

KOMENTAR DISQUS :

Top