Senin, 27 Maret 2023 |
12:47 wib: H-28 Lebaran, Pemesanan Tiket Kapal Ferry Sumatera-Jawa-Bali Mulai Alami Peningkatan 17:11 wib: Layanan Ferry Merak - Bakauheni Favorit, Masyarakat Diimbau Beli Tiket Minimal H-1 11:20 wib: Sejahterakan Masyarakat kurang mampu, Syafrudin Resmikan Bedah Rumah RTLH di Kecamatan Curug 18:54 wib: DPRD Banten Mengucapkan Dirgahayu Kota Tangerang Ke-30 Tahun 16:36 wib: Pj Gubernur Banten “Tren Kasus Stunting di Banten Makin Membaik" 21:51 wib: Bupati Serang: Tujuan Utama MTQ Membentengi Pemuda dengan Alquran 16:41 wib: Fitron Nur Ikhsan Sentil Pejabat Pemprov Banten yang Doyan Keluyuran 11:22 wib: Menyusuri Keindahan Laut Banten, Walikota Serang Apresiasi Pesta Laut Teluk Banten 16:40 wib: pengajian rutin bulanan, Walikota Serang : Mendidik ilmu agama bagi anak itu penting 16:38 wib: Deklarasikan Stop BABS, Syafrudin Harap Support dari Berbagai Pihak dalam Menjaga Lingkungan

PT Lestari Banten Energi dituding tidak Pro Masyarakat Lokal

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 79352 Pengunjung
Foto : Suasana Pertemuan Pengusaha Lokal Desa Salira dan Pihak PT Lestari Banten Energi.[Baron Bantenku.com]

Bantenku.com, Serang - Sejumlah pengusaha lokal di desa Salira kecamatan Puloampel kabupaten Serang menuding keberadaan PT Lestari Banten Energi(LBE) pada pengerjaan Proyek pembangunan PLTU Salira tidak memprioritaskan kepentingan pengusaha lokal.

Saiyan salah satu tokoh masyarakat desa Salira menyayangkan sikap perusahaan yang  tidak lebih mengedepankan potensi masyarakat desa Salira, " keinginan kami untuk bermitra dengan pihak Manajemen PT Lestari Banten Energi(LBE) selalu mengalami kesulitan", ujar Syaian

" Sebelumnya kami pernah mengikuti proses mediasi yang dipimpin langsung oleh kepala desa Salira H. Sanudin, pada bulan Oktober lalu. dalam mediasi tersebut dihadiri oleh perwakilan pengusaha lokal desa Salira dan pihak manajemen perusahaan PT Lestari Banten Energi(LBE) namun tidak menghasilkan keputusan yang pro terhadap kepentingan masyarakat lokal". Ujar Syaian kepada Bantenku.com, Rabu, (30/11)

Menurut Syaian yang juga pemilik PT. GSBS perusahaan lokal kami yang membidangi terkait pengelolaan jasa keamanan pernah menawarkan kerjasama kepada pihak manajemen sempat ditolak lantaran dianggap belum memenuhi persyaratan, Namun saat ini ketika persyaratan sudah lengkap mereka berdalih semua keputusan ada di manajemen pusat kata Syaian.

Ia juga menduga PT. LBE telah melakukan monopoli dalam proses tender dengan memenangkan perusahaan jasa keamanan dari luar Banten, " Kami meminta agar pihak PT LBE harus lebih profesional dan transparan". tegas Syaian

" Harapan kami manajemen PT. LBE sadar akan pentingnya kemitraan lokal, sehingga keputusan yang sudah diambil sebelumnya untuk memakai jasa pengelolaan keamanan dari luar diganti dengan perusahaan lokal" pungkas Syaian

Untuk diketahui proyek PLTU Salira yang menelan total biaya investasi sekitar 1 Milyar USD ini nantinya akan mensuplai energi listrik ke Sistem Jawa – Bali sebesar ± 4.380 GWh per tahun, hingga berita ini dipublish kami belum mendapatkan keterangan resmi dari manajemen PT Lestari Banten Energi

[Baron/Mahesa/Red]



KOMENTAR DISQUS :

Top