Senin, 02 Desember 2024 |
15:44 wib: Hari Jadi Kabupaten Lebak ke 196 Tahun 20:15 wib: KPU Kabupaten Pandeglang Mengajak Ayo ke TPS Gunakan Hak Pilih 08:52 wib: STAI KH.Abdul Kabier Gelar Wisuda XVII, Tekankan Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah 09:23 wib: KPU Kota Cilegon Mengajak Ayo ke TPS 13:49 wib: Fraksi Partai Nasdem DPRD Provinsi Banten Gelar Diskusi Publik ‘Bersinergi Berantas Korupsi untuk Banten Maju 13:32 wib: BPK Entry Meeting Terkait Belanja Modal Pemkab Serang 12:41 wib: 60 Anggota Tagana Se-Provinsi Banten Dilatih Materi Dasar Kebencanaan 18:34 wib: Dilaporkan Dugaan Politik Uang, Nanang Supriatna dan Tim Kuasa Hukumnya Berikan Klarifikasi ke Bawaslu Kabupaten Serang 20:36 wib: Andika-Nanang Paparkan 13 Program Unggulan di Hadapan Kader Banteng Kabupaten Serang 19:49 wib: Grup 1 Kopassus Terima Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha dari Presiden RI

Penanggulangan Stunting Tanggung Jawab Semua Elemen Masyarakat

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 23002 Pengunjung

BantenKu, SERANG - Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa sangat serius dalam menyikapi kasus stunting khususnya di Kabupaten Serang. Oleh karenanya dia menyebutkan jika pencegahan anak mengidap stunting merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat.

“Mengapa kita anggap serius, karena stunting ini menyangkut masa depan bangsa,”kata Pandji usai memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Serang di Aula KH Syam’un Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang pada Kamis, 22 September 2022

Sambung Pandji, bahwa pihaknya kita tidak ingin nanti pewaris-pewaris estafet pemerintahan dimasa yang akan datang di bidang apapun leader baik politik, pemerintahan, ekonomi ataupun olahraga. Maka, jangan sampai mereka masyarakat stunting sehingga tidak akan mampu mengemban amanah tersebut.

“Ini menjadi tanggung jawab kita semua, pemerintah kemudian juga masyarakat, karena stunting bukan tanggung jawab dinas kesehatan juga bukan tanggung jawab dinas keluarga berencana saja tapi tanggung jawab semua elemen masyarakat. Yang memahami tentang stunting, bantu kami sosialisasikan bahwa stunting merupakan masalah serius yang harus kita tanggulangi,”ajak Pandji.


Oleh karena itu pihaknya mengumpulkan semua OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemkab Serang agar bersama-sama dalam pencegahan maupun penanggulangan kasus stunting pada anak. “Jangan sampai ada yang bilang stunting bukan pekerjaan saya, ini pekerjaan dinas KB atau dinas kesehatan. Stunting bukan penyakit, ini masalah ketidakmampuan mengkonsumsi gizi akut atau tidak memahami cara konsumsi gizi yang bagus untuk masa proses 1.000 hari kehidupan bagi anak,”terang Pandji.

Pandji mengajak, kepada para pejabat di OPD-OPD untuk menjadi orang tua asuh anak stunting baik 2 atau 3 orang. Tugasnya untuk memberikan bantuan kepada anak terutama keluarga yang tidak mampu. “Saya ajak juga teman-teman Jumanting, jadi tiap OPD itu iuran dalam keropak mendapatkan Rp500 sampai Rp1 juta dalam seminggu, itu akan diberikan ke masyarakat yang memerlukan dalam bentuk makanan bergizi dikelola oleh dapur dahsyat nanti,”katanya.

Turut hadir Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Tarkul Wasyit, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Agus Sukmayadi dan perwakilan OPD di lingkungan Pemkab Serang.

Kepala Dinkes Kabupaten Serang Agus Sukmayadi mengatakan dalam pencegahan maupun penanggulangan kasus stunting sesuai dengan bidang yakni pelayanan spesifik dengan melakukan pengukuran, kemudian penanganan secara medis dan pemberian makanan tambahan. “Itu yang kami lakukan sesuai dengan tupoksi TPPS Kabupaten Serang,”ujarnya.

Diketahui berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2019 kasus stunting di Kabupaten Serang sebanyak 39,43 persen dan tahun 2021 menurun menjadi 27,3 persen. “Sedangkan untuk total prevelensi nya stunting 27,2 persen menurun dari 36,4 persen, totalnya dalam satu tahun itu 12,4 persen salah satu tertinggi di Provinsi Banten,”kata Agus.

(Red)

KOMENTAR DISQUS :

Top