Bantenku - Lebak. Adanya informasi berdasarkan data yang di kuasai oleh Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM).Forum Komunitas Masyarakat Peduli Pembangunan ( FKMPP), Bahwa di Desa Cimarga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, harusnya ada kegiatan pembangunan Embung, yang dilaksanakan oleh kelompok tani bantuan yang di ambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2018.
Namun dari penelusuran Bantenku di lapangan, pada hari senin (19/08/18). Tidak di temukan adanya kegiatan pembangunan Embung tersebut. Saat ditemui Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Cimarga Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak tidak berada ditempat. Sementara itu ketika dimintai keterangannya Dike Petugas Pelaksana Lapangan(PPL) setempat mengaku tidak tau menau kegiatan tersebut " saya tidak tau bahwa dicimarga ada kegiatan Embung. Mungkin informasinya belum saya terima karena saya baru pindahan dari Kalanganyar pak" kilah Dike
Semertara itu saat di kompirmasi Kepala Bidang ( Kabid) Sarana dan Prasarana pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, H Nana mengakui adanya kegiatan pembangunan Embung tersebut" ya memang seharusnya ada kegiatan pembangunan embung di Desa Cimarga tersebut, namun sehubungan kelompok menolak kegiatan pembangunan emung tersebut dengan alasan tidak tersedianya lahan untuk dihibahkan pada kegiatan pembangunan embung tersebut" Ungkap Nana
Sementara itu Ketua Lembaga Suadaya Masyarakat ( LSM) Forum Komunitas Masyarakat Peduli Pembangunan (FKMPP) Nanang rismunandar ketua DPD Lebak menuturkan dugaannya" saya menduga ada mal administraai dan rekayasa sebagai bentuk, pembohongan dan pembohongan publik, ini terbukti dengan tidak singkronnya keterangan yang di berikan oleh Dike Petugas Penyuluh Lapangan ( PPL) Desa Cimarga dengan jawaban dari H. Nana Kepala Bidang ( Kabid) Sarana dan prasarana pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak.
Seharusnya Dike selaku PPL mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan dan kegiatan kelompok dan masyarakat diwilayah kerjanya.
Ini tidak bisa dibiarkan, kami akan terus kawal dan memantau sampai tuntas, sampai benar -benar kami dapatkan penjelasan yang real dan nyata, sehingga program bantuan ini tepat sasaran dan tidak merugikan kelompok" pungkad Nanang. (Hin-Red).