Senin, 27 Maret 2023 |
12:47 wib: H-28 Lebaran, Pemesanan Tiket Kapal Ferry Sumatera-Jawa-Bali Mulai Alami Peningkatan 17:11 wib: Layanan Ferry Merak - Bakauheni Favorit, Masyarakat Diimbau Beli Tiket Minimal H-1 11:20 wib: Sejahterakan Masyarakat kurang mampu, Syafrudin Resmikan Bedah Rumah RTLH di Kecamatan Curug 18:54 wib: DPRD Banten Mengucapkan Dirgahayu Kota Tangerang Ke-30 Tahun 16:36 wib: Pj Gubernur Banten “Tren Kasus Stunting di Banten Makin Membaik" 21:51 wib: Bupati Serang: Tujuan Utama MTQ Membentengi Pemuda dengan Alquran 16:41 wib: Fitron Nur Ikhsan Sentil Pejabat Pemprov Banten yang Doyan Keluyuran 11:22 wib: Menyusuri Keindahan Laut Banten, Walikota Serang Apresiasi Pesta Laut Teluk Banten 16:40 wib: pengajian rutin bulanan, Walikota Serang : Mendidik ilmu agama bagi anak itu penting 16:38 wib: Deklarasikan Stop BABS, Syafrudin Harap Support dari Berbagai Pihak dalam Menjaga Lingkungan

Oknum Perusahaan Inti Jadi Biang kerok, Semrawutnya pola kemitraan peternakan ayam di Banten

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 22869 Pengunjung
Foto : Ilustrasi

Bantenku.com, SERANG - Ormas DPP B'rantas Banten menuding adanya permainan manipulasi data hasil budidaya peternak yang dilakukan oleh oknum Perusahaan inti agar mendongkrak penghasilan sejumlah peternak rakyat atau plasma di sejumlah wilayah di Provinsi Banten.

Menurut  Aris Munandar Ketua Bidang Perlindungan Konsumen Ormas B'rantas Banten, menjelaskan kekisruhan dan manipulasi data dalam proses produksi di kandang peternak rakyat disebabkan oleh permainan oknum petugas peninjau lapangan dari perusahaan inti, yang mengakibatkan kurang stabilnya kualitas yang  DOC (Day Old Chick), dan pakan yang di terima oleh peternak. " Ujar Aris Kepada Bantenku.com( 05/09/16)

Aris menjelaskan kondisi tersebut sudah berlangsung lama dan berkesan adanya pembiaran dari para pimpinanan-pimpinan perusahaan  tersebut. " hal ini secara tidak langsung membuat populasi hasil budidaya dan kualitas barang jadinya sulit dikendalikan dan berdampak pada anjlok harga jual produk jadinya di pasaran". Ujar Aris

Sementara itu saat tim Investigasi media Bantenku.com mengkonfirmasi kondisi tersebut kepada Tigor pimpinan janu putro farm, " dirinya berkelit bahwa hal tersebut adalah tangung jawab individu per individu, dan seakan mengiyakan kondisi tersebut dengan alasan guna mempertahankan perputaran barang dan uang selama satuan periode tertentu ". Kata Tigor

Kondisi tersebut dinilai mengabaikan dampak-dampak yang lebih besar dan masif, seperti penurunan dedikasi petugas peninjau lapangan, merubah karakter peternak menjadi pemain data bukan pembudidaya, dan kualitas serta harga di pasar yang menjadi lebih tidak stabil.(Yho/Red)



KOMENTAR DISQUS :

Top