Sabtu, 09 Desember 2023 |
11:48 wib: Perhatikan Guru Agama, Wali Kota Cilegon Raih Penghargaan Kemenag 13:15 wib: Damkar Kota Cilegon Mengucapkan Selamat Hari Korpri ke 52 Tahun 2023 07:20 wib: Pimpinan DPRD Kota Cilegon Mengucapkan Selamat Memperingati Hari Ulang Tahun Korpri ke 52 Tahun 15:27 wib: Pimpinan DPRD Kota Cilegon Mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2023 11:22 wib: Videotrone Dipagar DPRD Banten Tersambar Petir, Jadi Sorotan Publik 21:19 wib: Dinas Pendidikan Kota Cilegon Mengucapkan Selamamat Hari Guru Nasional 25 November 2023 18:53 wib: Pimpinan DPRD Provinsi Banten Mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2023 18:52 wib: Hadiri Sertijab Komandan Grup 1 Kopassus, Ketua DPRD Banten Andra Soni Berharap Perkokoh Sinergitas 13:56 wib: Dalam Forum Konsultasi Publik RPJPD, Wakil Ketua DPRD Banten Harapkan Pembangunan Banten Emas Terealisasi 18:32 wib: Legalitas KNPI Banten Diserahkan, Sekjend DPP KNPI Sampaikan Hal ini

Meresahkan Warga Petir Pasang Spanduk Tolak Truk Proyek Galian

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 9429 Pengunjung

BantenKu, SERANG - Proyek galian di Desa Cimaung Kecamatan Cikeusal yang dibawa oleh kendaraan truk besar muatan tanah galian dihadang dengan membentang spanduk oleh warga Desa Mekar baru Kecamatan Petir, hal itu terjadi karena keberadaan galian tersebut meresahkan masyarakat sekitar, Selasa (20/4/2021).

Koordinator Aksi Elva Farid mengatakan aksi yang dilakukan hari ini pertama menyikapi banyaknya tanah yang berserakan di jalanan. Sehingga saat panas jalanan jadi berdebu dan saat hujan menjadi licin. "Banyak pengendara yang jatuh karena licin," ujarnya.

Kedua kata dia, sopir pengangkut tanah tersebut pun kerap ugal ugalan. Padahal kendaraan yang digunakan berukuran besar sehingga mengganggu pengguna jalan dan warga yang melintas.  "Intinya masyarakat terganggu dengan polusi debu dan jalan kotor ke kendaraan setempat serta licin, tadi pagi juga ada yang jatuh. Sopir ngebut mulu di tambah melintasi jalur yg bukan untuk truk indek 24," katanya.

Ia mengatakan galian tersebut sudah beroperasi sekitar satu bulan. Saat aksi tadi warga memberhentikan sejumlah kendaraan truk  sebelum bisa bertemu dengan pihak perusahaan. Namun perusahaan meminta diadakan pertemuan dengan masyarakat. "Silakan pertemuan asal tidak beroperasi lagi. Karena malam juga dia operasi dan sangat mengganggu karena bising apalagi mobil besar," tuturnya.

Elva mengatakan lokasi proyek galian tersebut ada di Desa Cimaung Kecamatan Cikeusal, sedangkan masyarakat yang aksi berasal dari Desa Mekarsari sebagai daerah yang dilintasi proyek tersebut. "Kalau kita jauh cuma posisinya warga yang dilintasi sangat terganggu," tuturnya.

Ia berharap pemerintah terkait bisa menutup proyek galian yang meresahkan tersebut. Sebab jalan yang kerap dilintasi adalah jalan utama. "Jalan utama apalagi jalur dari Petir ke Cikeusal jalan kecil sebetulnya gak boleh untuk armada indek 24 paling indek 7 ini yang operasi mobil besar sementara kapasitas jalan tidak memungkinkan untuk mobil besar," ucapnya.


[Herdi/Red]

KOMENTAR DISQUS :

Top