Bantenku.com, SERANG - Program Kementrian Pendidikan yang mencanangkan program kegiatan rehabilitasi gedung sekolah pada tahun 2013 lalu dengan tujuan pada tahun 2014 sudah tidak ada lagi gedung sekolah di Indonesia yang rusak ternyata belum bisa dikatakan berhasil. Pasalnya hingga memasuki akhir tahun 2015 saat ini masih ada gedung-gedung sekolah yang rusak, salah satunya Sekolah Dasar Negri (SDN) Periuk yang berlokasi di Kampung Periuk, Desa Singamerta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang - Banten.
Saat bantenku.com berkunjung sekolah dasar tersebut pandangan mata sudah disuguhkan dengan tembok gedung yang retak dan pecah serta atap genting bangunan sudah menjulur kebawah tidak rata seperti bangunan atap genting pada umumnya, kemudian ketika memasuki salah satu ruang kelas jelas terlihat rusaknya atap platfon.
Ditemui diruang kerjanya Zakaria selaku Kepala Sekolah SDN Periuk kepada bantenku.com mengatakan, Sebelum memasuki bulan puasa kemarin Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang memberikan informasi bahwa 4 Sekolah Dasar Negri (SDN) di Kecamatan Ciruas yaitu, SDN Periuk, SDN Beberan 2, SDN Pulo 2 dan SDN Pulo 1 pada 2015 ini mendapatkan bantuan kegiatan rehabilitasi gedung sekolah, namun hingga kini bantuan rebab sekolah SDN Periuk belum juga terrealisasi, sedangkan 3 sekolah lainnya sudah menerima bantuan kegiatan rehabilitasi gedung sekolah bahkan kegiatan tersebut saat ini sudah selesai dikerjakan.
"Sebelumnya saya sudah pernah menanyakan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang perihal bantuan rehabilitasi gedung sekolah yang diterima SDN Periuk, menurut keterangan orang dinas kegiatan bantuan rehab di SDN Periuk belum terrealisasi karena terhambat oleh proses lelang antara pihak perusahaan selaku pelaksana kegiatan rehabilitasi dengan Pemerintah Kabupaten Serang belum ada kesepakatan," ungkap Zakaria. Senin, (02/11).
Zakaria menambahkan, ketika bantuan rehabilitasi gedung SDN Periuk tertunda terlalu lama hingga hampir memasuki 1 tahun lamanya tanpa ada kepastian, tentunya bangunan gedung sekolah yang rusak akan semakin parah dan di khawatirkan dapat mebahayakan keselamatan siswa - siswi yang sedang melakukan aktifitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Saat ini SDN Periuk baru memiliki 7 ruang kelas belajar, maksimalnya sesuai standar ada 9 ruang kelas di SDN Periuk sehingga kelas 1 tidak perlu di buat 2 sift seperti saat ini.
"Untuk itu pihak sekolah berharap kepada Pemerintah Kabupaten Serang agar bantuan rehabilitasi gedung sekolah SDN Periuk bisa segera terlaksana demi kenyamanan dan keamanan siswa-siswi dalam melakukan aktifitas kegiatan belajar mengajar, selain rehab kita juga membutuhkan tambahan 2 lokal ruang kelas baru agar proses belajar mengajar bisa lebih efektif lagi," tambahnya.
Sementara disampaikan Aber selaku Kepala Bidang Pembinaan TK/SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang melalui pesan singkat via sort message servis (sms), Kegiatan bantuan rehabilitasi gedung sekolah SDN Periuk yang belum terrealisasi hingga saat ini dikarenakan proses lelang pekerjaan kegiatan rehabilitasi yang belum selesai.
"Kita masih menunggu perusahaan pemenang lelang di Unit Lelang Pengadaan (ULP), ketika memang proses lelang selesai dan terpilihnya perusahaan pemenang lelang tender yang akan mengerjakan kegiatan rehab tentunya bantuan kegiatan rebah gedung sekolah SDN Periuk segera mungkin dikerjakan, untuk itu bantuan rehab gedung sekolah SDN Periuk masih menunggu pemenang lelang, bukan hanya sekolah saja yang menunggu informasi soal rehabilitas SDN Periuk, kita juga (Dinas Pendidikan Kabupaten Serang- red) menunggu informasi itu, silahkan tanyakan dengan kasi sarpras supaya lebih jelas dan Unit Lelang Pekerjaan (ULP) agar bisa mendapatkan informasi jelas serta apa saja kendala yang ada," jelas Aber. (Ali).