Bantenku.com, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pembangunan jalan tol Trans-Sumatera dimulai paling lambat pada Maret 2015 agar konektivitas antar provinsi terjalin dengan baik.
"Tiga bulan lalu saya sampaikan perlu Trans Sumatera, yakni tol. Saya perintahkan untuk segera dimulai. Saya pernah sampaikan target dimulai April. Pagi ini kita akan bicara soal itu," kata Jokowi saat menggelar rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (05/03).
Presiden memanggil para menteri dan pejabat terkait dalam rapat terbatas tentang pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di Kantor Presiden Jakarta.
Rapat ini dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno, Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Plt Gubernur Banten Rano Karno, dan para pejabat BUMN terkait.
Presiden menegaskan jalan tol Trans-Sumatera akan menghubungkan kota-kabupaten dengan provinsi dan memudahkan hubungan antarpulau.
Menurut Presiden dengan digelarnya pertemuan itu maka diharapkan akan diketahui siapa saja yang mengerjakan proyek jalan tol tersebut.
"Kita belum tahu apakah akan dikerjakan hanya oleh BUMN atau ada bantuan pihak swasta," kata Jokowi.
Dalam pembangunan jalan tol ini, Jokowi menambahkan, pemerintah bisa saja akan bekerja sama dengan pihak swasta.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno usai mengikuti rapat mengatakan, bahwa Banten memiliki posisi strategis sebagai gerbangnya pulau jawa sehingga dalam perencanaan melalui pemerintah pusat akan merevitalisasi pelabuhan Bakauheni dan Merak sebagai sarana penunjang pembangunan Tol Trans Sumatera.
“Dalam perencanaan pembangunan tol trans sumatera banten memang tidak terlalu diikutkan, namun pintu gerbang ke jawa ini kan ada di banten, artinya memang dalam perencanaan pemeritah pusat akan melakukan revitalisasi pelabuhan merak dan bakaheuni, kita hanya terlibat sebatas disitu,” terangnya.
Menurut rano, revitalisasi pelabuhan merak adalah dengan penambahan jumlah dermaga yang saat ini berjumlah 6 dermaga dan diusulkan menjadi 10 dermaga, hal ini dilakukan untuk menunjang infrastukrut tol sumatera agar arus barang dan orang akan jauh meningkat. “Menteri BUMN mewacanakan agar adanya pemisahan antara dermaga khusus untuk barang dan dermaga khusus orang, ini untuk mengurai penumpang. Mohon maaf, saat ini truk, bus, sepedah motor, mobil berada dalam satu kapal roro, jadi untuk mengurainya juga sulit, kedepan diwacanakan dua dermaga disiapkan khusus untuk penumpang orang,” terangnya.
Terkait pembangunan dermaga, tambah rano, saat ini sudah dibangun satu dermaga, sementara sisanya menunggu keputusan dari pusat. “Saat ini kan di merak ada pulau merak, ada wacana pembangunan dermaga dipulau itu, selama ini pulau itu menjadi daerah konservasi, kita (Banten) juga dilibatkan dalam perencanaan itu. pemeritah pusat ingin menjadikan pulai itu menjadi dermaga karena bisa menjadi penahan,” terangnya.(sha)