BantenKu, CILEGON - Investasi ketenagalistrikan sepanjang 2021 kemarin masuk dalam lima besar realisasi modal terbesar berdasarkan sektor industri (listrik gas dan air) dengan nilai mencapai Rp81,6 triliun. Capaian ini bisa dibilang tak terlepas dari minat investasi asing yang melihat investasi di Tanah Air masih menguntungkan, karena punya prospek yang cerah.
Salah satu proyek ketenagalistrikan itu adalah proyek Pembangkit USC Jawa 9&10 di Cilegon, Banten yang dimiliki dan dikembangkan oleh PT Indo Raya Tenaga.
Selain berdampak positif untuk pemulihan ekonomi Indonesia, realisasi investasi di sektor ini juga mengupayakan komitmen perlindungan ekologi wilayah sekitar.
Keberadaan Pembangkit USC Jawa 9& 10 dengan kapasitas 2x1.000 MW dengan teknologi ramah lingkungan SCR (Selective Catalytic Reduction) satu-satunya di Indonesia, bertujuan untuk mengurangi emisi beberapa jenis Gas Rumah Kaca hingga lebih dari 50% dan mengurangi CO2 hingga lebih dari 20%, diyakini selain memberi dampak ekonomi, juga melestarikan ekologi. Di saat sama, dengan penggunaan teknologi hijau yang hemat batu bara, emisi pun akan terjaga dan mata pencaharian masyarakat sekitar bisa terjaga.
Presiden Direktur PT Indo Raya Tenaga, Peter Wijaya, Kamis (17/2/2022) menegaskan komitmen para kontraktor pembangunan untuk melibatkan pekerja lokal dalam pembangunan pembangkit listrik Jawa 9& 10.
“Kami memastikan perusahaan tetap setara dalam memberikan kesempatan kerja. Juga menghindari mempekerjakan anak-anak dan diskriminasi dalam memenuhi hak-hak pekerja, sebagaimana ditetapkan oleh peraturan Kementerian Tenaga Kerja,” katanya.
Terhadap penggunaan teknologi ramah lingkungan, proyek ini juga diapresiasi lembaga internasional dan lokal. Pembangkit USC Jawa 9&10 ini memenangkan beberapa penghargaan bergengsi skala Internasional dari Asia Power Award, ALB Thomson Reuters dan IJ Global sebagai Pembangkit dengan pendanaan proyek terbaik di tahun 2020 dan 2021.
PT Indo Raya Tenaga juga mendapuk prestasi sebagai Environmental Upgrade of the Year dari Asia Power dan apresiasi dari LHK di sebagai role model pembagkit yang ramah lingkungan karena merupakan Pembangkit USC yang menggunakan teknologi reduksi gas rumah kaca terlengkap di Indonesia.
PLTU Jawa 9&10 juga menjadi salah satu penyumbang investasi terbesar di Cilegon .Kendati masih dalam pandemi Covid-19, di tahun 2021 investasi Kota Cilegon berhasil eningkat signifikan. Peningkatan investasi itupun diakui oleh Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia. Di bawah
kepemimpinan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Pemkot Cilegon berhasil membukukan catatan positif di sektor investasi.
Bahkan Kota Cilegon masuk ke dalam 10 besar peningkatan investasi terbaik se-Indonesia. Hal itu menjadi prestasi membanggakan mengingat ada 540 kabupaten di Tanah Air. Menurut Helldy penghargaan itu adalah bentuk komitmen pemerintah dalam membangun Kota Cilegon.
"Kota Cilegon menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Banten yang mencapai investasi tertinggi di 2021," ujar Walikota Cilegon Helldy Agustian, Rabu (16/2/2022).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Cilegon Wilastri Rahayu menguraikan, di tahun 2021 laju pertumbuhan investasi di Kota Cilegon mencapai 8,41 persen atau lebih dari Rp17,5 triliun. Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LPKM) online ke BKPM RI di triwulan IV 2021 mencatat ini. Dari sektor Penanaman Modal Asing (PMA), investasi selama tahun 2021 mencapai Rp16 triliun.
Dia mengungkapkan, industri kimia dan farmasi bersama sektor listrik, gas dan air menjadi penyumbang besar investasi. Salah satu proyek ketenagalistrikan itu yang juga menjadi penyumbang peningkatan investasi di Kota adalah proyek Pembangkit USC Jawa 9&10 yang dimiliki dan dikembangkan oleh PT Indo Raya Tenaga.
Menurut Wilastri keberhasilan ini salah satunya didorong oleh situasi Kota Cilegon yang kondusif. Karenanya, dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu menjaga kondusifitas Kota Cilegon.
(Red)