Sabtu, 12 Oktober 2024 |
18:34 wib: Dilaporkan Dugaan Politik Uang, Nanang Supriatna dan Tim Kuasa Hukumnya Berikan Klarifikasi ke Bawaslu Kabupaten Serang 20:36 wib: Andika-Nanang Paparkan 13 Program Unggulan di Hadapan Kader Banteng Kabupaten Serang 19:49 wib: Grup 1 Kopassus Terima Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha dari Presiden RI 23:15 wib: Lanjutkan Tatu, Andika Akan Tambah Kuota Beasiswa Kuliah 20:05 wib: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Mengucapkan Dirgahayu Provinsi Banten ke 24 Tahun 17:22 wib: Dukung Andika-Nanang, Pendekar Banten Kabupaten Serang: Pilih Pemimpin Jangan Coba-coba 17:17 wib: Disporapar Kabupaten Serang Gelar Kejuaraan Tarkam Kemenpora 2024 18:36 wib: Pemerintah Perlu Pilih PLTU yang Cocok untuk Adaptasi CCS 06:30 wib: GEMA Tangsel Dukung Airin-Ade Jadi Gubernur dan Wagub Banten 2024-2029 11:50 wib: Ini 13 Ruas Jalan Ex-Kabupaten dan Kota yang Dibangun Dinas PUPR Banten

Berenang Saat berlibur Sekolah di di jeti Pt.BSW Pelajar kelas 3 MTS Al.khairiyh Sumur Asem Meninggal Dunia

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 34580 Pengunjung

BantenKu, SERANG - Seorang Pelajar Kelas 3 Mts Al-khairiyah Sumur Asem, yang tinggal di Kampung Karang Tengah, Desa Banyuwangi, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang dikabarkan meninggal dunia usai tenggelam di area Jetty Bukit Sunur Wijaya (BSW), Minggu (26/9/2021) 

"Itu korbannya anak-anak remaja masih sekolah, mungkin karena libur main di area jetty, ini ada videonya dia berenang sama teman-temannya. Ini korbannya tetangga kampung tadi barusan sudah dikubur," kata Tokoh Pemuda Kecamatan Puloampel, Agus Sudrajat, kepada wartawan.

Lebih lanjut, pihaknya mempertanykan keamanan jetty atau pihak pengelola PT. BSW yang diduga membiarkan masyarakat umum masuk dan bermain di area berbahaya perusahaan tersebut.

"Lha ini kan jetty, bukan untuk tempat umum, berenang, itu kan buat bongkar muat barang. Nah sekarang yang patut ditanyakan, pengelola jetty kemana, kok sampai ada anak-anak berenang masuk lokasi itu tidak ada larangan. Apalagi disitu sedang ada kapal yang jadi tempat bermain. Diduga pihak pengelola jetty lalai dan pembiaran," ungkapnya.

Atas kejadian tragis tersebut, Agus sebagai masyarakat Puloampel mendorong pihak penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dan melakukan langkah preventif agar ke depan tidak terulang kembali peristiwa naas tersebut.

"Dan dimohon selama dalam penyelidikan, apalah itu kalimatnya tindakan kepolisian untuk sementara Dermaga jetty di policline. Dan informasi inipun sudah saya infokan ke pihak Kasubdit Gakum Polair Polda Banten, yang jawabannya akan memanggil pihak terkait. Termasuk pihak KSOP Banten bagian pengawasan kegiatan jetty.

Sementara itu, Humas PT. BSW, Sahroni saat coba dikonfirmasi melalui pesan Whattsappnya, sedang tidak aktif dan belum memberikan jawaban hingga malam ini.

[Sah/ Red]

KOMENTAR DISQUS :

Top