Sabtu, 09 Desember 2023 |
11:48 wib: Perhatikan Guru Agama, Wali Kota Cilegon Raih Penghargaan Kemenag 13:15 wib: Damkar Kota Cilegon Mengucapkan Selamat Hari Korpri ke 52 Tahun 2023 07:20 wib: Pimpinan DPRD Kota Cilegon Mengucapkan Selamat Memperingati Hari Ulang Tahun Korpri ke 52 Tahun 15:27 wib: Pimpinan DPRD Kota Cilegon Mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2023 11:22 wib: Videotrone Dipagar DPRD Banten Tersambar Petir, Jadi Sorotan Publik 21:19 wib: Dinas Pendidikan Kota Cilegon Mengucapkan Selamamat Hari Guru Nasional 25 November 2023 18:53 wib: Pimpinan DPRD Provinsi Banten Mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2023 18:52 wib: Hadiri Sertijab Komandan Grup 1 Kopassus, Ketua DPRD Banten Andra Soni Berharap Perkokoh Sinergitas 13:56 wib: Dalam Forum Konsultasi Publik RPJPD, Wakil Ketua DPRD Banten Harapkan Pembangunan Banten Emas Terealisasi 18:32 wib: Legalitas KNPI Banten Diserahkan, Sekjend DPP KNPI Sampaikan Hal ini

Bantuan Benih Kedelai Di Desa Girimukti Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Bermasalah

Publisher: Admin Web Dibaca: 3010 Pengunjung
Ilustrasi

Bantenku,  LEBAK- Realisasi Program Bantuan benih kedelai bagi para Kelompok Tani di Kabupaten Lebak yang bersumber dari Kementerian Pertanian yang didanai dari APBN-P 2017, khsusnya kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, di Duga Tak sesuai Kuota dan adanya mark-up pengajuan lahan tanam.

Dugaan ini menyeruak kepermukaan,di karnakan adanya informasi dari beberapa narasumber ,terkait  bantuan benih kedelai yang digelontorkan diduga tidak di distribusikan kepada anggota kelompok, dan banyak ditemukan dugaan lahan fiktif atau tidak sesuai peruntukannya bagi para Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL).

Dari penelusuran Bantenku, kepada salah satu Kelompok LMDH yang ada di Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak, sempat menjadi sorotan masyarakat dan anggota kelompok LMDH itu sendiri. selaku penerima manfaat program. Pasalnya Anggota Kelompok LMDH mempertanyakan Benih kedelai yang seharusnya di tanam oleh masyarakat, malah di timbun atau tidak disalurkan kepada anggota kelompok.

Dan yang mengherankan, bibit kadelai yang seharusnya di tanam seluas 300 hektar, faktanya tidak sesuai dengan pengajuan benih untuk seluas lahan 300 hektar tersebut.

Seperti yang dikatakan Suparman warga Kampung Warudoyong, Desa Girimukti", Saya sangat aneh sama pak Apit selaku Ketua LMDH karena yang di ajukan lahan tanah untuk tanam kadelai seluas 300 Hektar. Dan bibit yang harus di tanam sebanyak 15 ton, tapi kenyataanya yang ada pada pendistribusian pertama hanya 2 ton, kemudian pengiriman ke kedua 3,5 ton, lantas sisa 10 Ton lagi kemana?.

“Saya selaku anggota Kelompok LMDH merasa telah dibohongi ketika saya tanya, banyak alasan yang tidak jelas”.ungkapnya Minggu (17/2/2018)

Hal senada diungkapkan Oman bendahara LMDH, dirinya mengaku merasa kecewa dengan ketua LMDH. Tidak ada Keterbukaan mengenai pengelolaan keuangan dan benih yang diterima kelompoknya.

“Karena kami sebagai bendahara LMDH merasa di bohongi oleh saudara Apit sebagai Ketua, apa sebabnya? Karena kami waktu bikin rekening di ikut sertakan,bahkan kami yg mendanai untuk bikin rekening kelompok. Tapi waktu pencairan uang ? kami tidak di ikut sertakan bahkan uang kami pun tidak di kembalikan oleh ketua kelompok” Ungkap Alisan Bendahara Kelompok LMDH Penerima Benih Kedelai APBN-P Desa Giri Mukti Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak" katanya.

Ditempat terpisah, saat di kompirmasi  Apit Ketua LMDH mengungkapkan, Memang waktu itu bibit kedelai di kirim dari pak Wawan, sebanyak 2 ton, tapi bibit tersebut jelek sehingga tidak tumbuh, dan kami pun akhirnya pinjam dari UPT pertanian sebanyak 500kg, Untuk di tanam dilahan seluas seluas 10 hektar, dan kemudian kami di kirim lagi sebanyak 3 ton jumlah total semuanya sebanyak 5,5 ton,

" Ya benar pak, bahwa kami menerima benih kedelai dengan jumlah total 5,5 ton, untuk ditanam dilahan seluas 10 Hektar," Terang Apit singkat. (Hin/Red)

KOMENTAR DISQUS :

Top